MARRIAGE MATTERS
Gratisan Musik
Gratisan Musik
http://www.youtube.com/watch?v=p284AR4l3BM
BISMILLAH AR-RAHMAN AR-RAHEEM : [30:21] Among His proofs is that He created for you spouses from among yourselves, in order to have tranquility and contentment with each other, and He placed in your hearts love and care towards your spouses. In this, there are sufficient proofs for people who think
assalaamualaikum ,
I was frantically searching through old notes for a specific booklet of mine titled ' Etiquettes of marriage in Islam' due to an urgent need . I have never been known to be organised but I was not ready to give up searching ....and eventually found it ,the state in which it was in ,was not quite presentable . The cover was missing, the pages mostly detached and the edges were nibbled by our rabbits . I was figuring how to salvage & improve on it ,in order to give it as a gift to people who could use it , because I like it a lot . I have had it photo-copied several times for my daughters , friends and relatives . I am still trying , and Subhanallah , I am
granted with the following ,Alhamdulillah am I blessed . The following is a compilation of invaluable marriage-related articles pertaining to Quranic verses and Ahadeeth Nabi .Jazakallah to the sisters who have done this great job ..I'm truly grateful to those who are involved in the making of http://www.facebook.com/groups/Quranic.Sunnah.Medicine.Ladies/doc/223571761069841/
I have inserted a Hadith regarding the waleemah .
Untuk Menjaga Rumahtangga
Cara untuk mengerjakannya ialah:berniat dengan lafaz niatnya:“Usolli sunnatal ‘ursi rak’ataini lillahi Ta’ala.AllahuAkbar”
rakaat pertama:Membaca surah Al-Faatihah dan surah Al-Kafiruun
rakaat kedua:Membaca surah Al-Faatihah dan surah Al-Ikhlas
Solat sunat selepas nikah ini boleh dikerjakan bagi pasangan yang baru selesai diakad nikahkan dan kedua-duanya disunatkan untuk mendirikan solat sunat ini, terutamanya lelaki. Bilangan rakaatnya ialah 2 rakaat, dan bolehlah diikuti dengan sujud syukur.
membaca doa berikut selepas salam:
Contoh doa yang boleh disebut di dalam bahasa Melayu:
“YA Allah,Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,segala puji-pujian bagi-Mu,seru sekalian alam.Ya Allah, aku bersykur kepada-Mu,telah selesai pernikahanku ini,kami memohon pada-Mu Ya Allah Engkau berkatilah pernikahan –ku ini.Engkau jadikanlah aku dan isteriku orang-orang yang soleh.Ya Allah, Ya Rahman,Ya Rahim, pada-Mulah kami memohon pertolongan.Engkau anugerahkanlah padaku isteri/suami yang soleh, Engkau berikanlah akan daku dan isteriku petunjuk dan hidayah agar kami sentiasa di dalam keredhaan-Mu dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus sepanjang hidup kami.Engkau berikanlah kami kekuatan untuk memimpin isteri dan anak-anak kami ke jalan yang Engkau redhai.Engkau mesrakanlah kami,bahagiakanlah kami sebagaimana Nabi Muhammad sae dan Siti Khadijah,Nabi Yusuf dengan Zulaikha,Nabi Adam dan Hawa.Engkau anugerahkanlah padaku dan isteriku anak-anak yang ramai dan soleh.Engkau anugerahkanlah kami kesihatan dan kesejahteraan pada isteri/suami dan anak cucu kami sepanjang hayat kami dan sepanjang hayat mereka.Engakau peliharalah kami daripada perkara-perkara yang boleh merosak kemesraan dan kebahagian rumahtangga kami”“Ya Allah,Ya Rahman, Ya Rahim,Engkau anugerahkanlah kepada kami akan rezeki yang suci dan baik,lindungilah kami dari mendapat rezeki yang keji dan haram.Engkau jadikanlah aku, isteriku/suamiku dan anak-anak kami orang yang rajin mengerjakan solat dan bertaqwa.Engkau berikanlah petunjuk dan jalan sekiranya aku, ister/suami dan anak-anak ku menyimpag ke jalan yang tidak Kau redhai.Engkau anugerahkanlah padaku, isteri/suami dan keturunan kami kekuatan dan keimanan untuk berbuat baik dan amal soleh sepanjang hayat kami.Engkau peliharalah kami,isteri/suami, anak-anak dan cucu-cucu kami dari sebarang mara bahaya,fitnah,dan malapetaka yang tidak diingini samaada yang lahir mahupun yang batin”“Ya Allah,Engkau berkatilah umur kami,isteri/suami kami, anak-anak kami, cucu-cucu kami sehinggalah akhir hayat kami dan mereka.Engkau peliharalah kami, isteri/suami kami, anak-anak kami, cucu-cucu kami agar menjadi orang yang taat kepada-Mu Ya Allah,kepada kedua ibubapanya dan taat mengerjakan perintah-Mu dan taat dalam menjauhi larangan-Mu”“Bahagiakanlah rumah tangga kami Ya Allah,(3 kali),Engkau berkatilah rumahtangga kami Ya Allah (3 kali)”
"Ya Allah, Kau lembutkan lah hati (nama si anu bin ibunya), sebagai mana Engkau melembutkan Nabi Daud ke atas besi ". baca ke dlm air beri minum org berkenaan. or bacakan dua sambil tiup ke ubun ubun. Insyaallah dilembutkan hatinya dan mendengar nasihat. Amal this doa after solat. The transliteration is 'Allahumma layyin li qalbahu (nama si anu bin ibunya) kama layyanta li daud al hadid”.
Also best to say du'a Surah Taha ayat 1-6 amalkan selepas solat, sebelum baca do'a diatas.
‘Take from me ten qualities, which will be a provision and a reminder for you.
‘The first and second of them are: be content in his company, and listen to and obey him, for contentment brings peace of mind, and listening to and obeying one’s husband pleases Allah.
‘The third and fourth of them are: make sure that you smell good and look good; he should not see anything ugly in you, and he should not smell anything but a pleasant smell from you. Kohl is the best kind of beautification to be found, and water is better than the rarest perfume.
‘The fifth and sixth of them are: prepare his food on time, and keep quiet when he is asleep, for raging hunger is like a burning flame, and disturbing his sleep will make him angry.
‘The seventh and eight of them are: take care of his servants (or employees) and children, and take care of his wealth, for taking care of his wealth shows that you appreciate him, and taking care of his children and servants shows good management.
‘The ninth and tenth of them are: never disclose any of his secrets, and never disobey any of his orders, for if you disclose any of his secrets you will never feel safe from his possible betrayal, and if you disobey him, his heart will be filled with hatred towards you.
‘Be careful, O my daughter, of showing joy in front of him when he is upset, and do not show sorrow in front of him when he is happy, because the former shows a lack of judgment whilst the latter will make him unhappy.
‘Show him as much honour and respect as you can, and agree with him as much as you can, so that he will enjoy your companionship and conversation.
‘Know, O my daughter, that you will not achieve what you would like to until you put his pleasure before your own, and his wishes before yours, in whatever you like and dislike. And may Allah choose what is best for you and protect you.”
Untuk Nikmat/Kebahagiaan Bersuami
Berterusan mmbaca "ma shaa Allahu la quwwata illabillah." Hadith Nabi s.a.w. Tidaklah Allah memberi nikmat keluarga, harta dan ank kpd seseorg hamba, lalu dia mmbaca: (as above) mendapat kerosakan, melainkan maut." from Pancaran Nur Doa & Zikir Ahli Akhyar by Al Muhaddith Prof Dr Sayyid Muhammad ibn 'Alawi Al Maliki Al Hasani
Ustazah Dr Fatma bagi amalan untuk menjaga kewanitaan kita supaya sentiasa jadi macam 'abkaro' menurut ayat dalam surah Al Waqi'ah. Abkaro ni perawan yang sentiasa menjadi perawan. Elok untuk orang yang lepas bersalin, elok juga untuk di amalkan setiap hari bagi perempuan yang sudah berkahwin,akan berkahwin dan belum berkahwin.. :)..insyAllah..
Caranya :
1. Lepas Isya' ambil air segelas, baca Al Fatihah sekali, ayatul Qursi sekali, dan surah Al Waqi'ah ayat 35-38 sebanyak 7 kali.
2. Tiup dalam air dan minum.
3. Niat dalam hati untuk menjaga kecantikan diri kita untuk kebahagiaan rumahtangga yg dibina dan akan terbina.
Makna surah Al-Waqiah ayat 35- 38 : Sesungguhnya Kami telah menciptakan isteri- isteri mereka dengan ciptaan istimewa, Serta Kami jadikan mereka sentiasa dara (yang tidak pernah disentuh), Yang tetap mencintai jodohnya, serta yang sebaya umurnya. (Semuanya itu disediakan) bagi puak kanan.
Malam Pertama Dan Adab Bersenggama
Contributed by Kak Yan Amatullah Almalizi
http://pembinaanpribadi.blogspot.com/2012/03/malam-pertama-dan-adab-bersenggama.html
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Saat pertama kali pengantin pria menemui isterinya setelah aqad nikah, dianjurkan melakukan beberapa hal, sebagai berikut:
Pertama: Pengantin pria hendaknya meletakkan tangannya pada ubun-ubun isterinya seraya mendo’akan baginya. Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ bersabda:
Ų„ِŲ°َŲ§ ŲŖَŲ²َŁَّŲ¬َ Ų£َŲَŲÆُŁُŁ ْ Ų§Ł ْŲ±َŲ£َŲ©ً Ų£َŁِ Ų§Ų“ْŲŖَŲ±َŁ Ų®َŲ§ŲÆِŁ ًŲ§ ŁَŁْŁَŲ£ْŲ®ُŲ°ْ ŲØِŁَŲ§ŲµِŁَŲŖِŁَŲ§ (ŁَŁْŁُŲ³َŁ ِّ Ų§ŁŁŁَ Ų¹َŲ²َّ ŁَŲ¬َŁَّ) ŁَŁْŁَŲÆْŲ¹ُ ŁَŁُ ŲØِŲ§ŁْŲØَŲ±َŁَŲ©ِ، ŁَŁْŁَŁُŁْ: Ų§َŁŁَّŁُŁ َّ Ų„ِŁِّŁ Ų£َŲ³ْŲ£َŁُŁَ Ł ِŁْ Ų®َŁْŲ±ِŁَŲ§ ŁَŲ®َŁْŲ±ِ Ł َŲ§ Ų¬َŲØَŁْŲŖَŁَŲ§ Ų¹َŁَŁْŁِ، ŁَŲ£َŲ¹ُŁْŲ°ُ ŲØِŁَ Ł ِŁْ Ų“َŲ±ِّŁَŲ§ ŁَŲ“َŲ±ِّ Ł َŲ§ Ų¬َŲØَŁْŲŖَŁَŲ§ Ų¹َŁَŁْŁِ
“Apabila salah seorang dari kamu menikahi wanita atau membeli seorang budak maka peganglah ubun-ubunnya lalu bacalah ‘basmalah’ serta do’akanlah dengan do’a berkah seraya mengucapkan: ‘Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa.’” [1]
Kedua: Hendaknya ia mengerjakan shalat sunnah dua raka’at bersama isterinya.
Syaikh al-Albani rahimahullaah berkata: “Hal itu telah ada sandarannya dari ulama Salaf (Shahabat dan Tabi’in).
1. Hadits dari Abu Sa’id maula (budak yang telah dimerdekakan) Abu Usaid.
Ia berkata: “Aku menikah ketika aku masih seorang budak. Ketika itu aku mengundang beberapa orang Shahabat Nabi, di antaranya ‘Abdullah bin Mas’ud, Abu Dzarr dan Hudzaifah Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ . Lalu tibalah waktu shalat, Abu Dzarr bergegas untuk mengimami shalat. Tetapi mereka berkata: ‘Kamulah (Abu Sa’id) yang berhak!’ Ia (Abu Dzarr) berkata: ‘Apakah benar demikian?’ ‘Benar!’ jawab mereka. Aku pun maju mengimami mereka shalat. Ketika itu aku masih seorang budak. Selanjutnya mereka mengajariku, ‘Jika isterimu nanti datang menemuimu, hendaklah kalian berdua shalat dua raka’at. Lalu mintalah kepada Allah kebaikan isterimu itu dan mintalah perlindungan kepada-Nya dari keburukannya. Selanjutnya terserah kamu berdua…!’”[2]
2. Hadits dari Abu Waail.
Ia berkata, “Seseorang datang kepada ‘Abdullah bin Mas’ud Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁ, lalu ia berkata, ‘Aku menikah dengan seorang gadis, aku khawatir dia membenciku.’ ‘Abdullah bin Mas’ud berkata, ‘Sesungguhnya cinta berasal dari Allah, sedangkan kebencian berasal dari syaitan, untuk membenci apa-apa yang dihalalkan Allah. Jika isterimu datang kepadamu, maka perintahkanlah untuk melaksanakan shalat dua raka’at di belakangmu. Lalu ucapkanlah (berdo’alah):
Ų§َŁŁَّŁُŁ َّ ŲØَŲ§Ų±ِŁْ ŁِŁ ŁِŁ Ų£َŁْŁِŁْ، ŁَŲØَŲ§Ų±ِŁْ ŁَŁُŁ ْ ŁِŁَّ، Ų§َŁŁَّŁُŁ َّ Ų§Ų±ْŲ²ُŁْŁِŁ Ł ِŁْŁُŁ ْ، ŁَŲ§Ų±ْŲ²ُŁْŁُŁ ْ Ł ِŁِّŁ، Ų§َŁŁَّŁُŁ َّ Ų§Ų¬ْŁ َŲ¹ْ ŲØَŁْŁَŁَŲ§ Ł َŲ§ Ų¬َŁ َŲ¹ْŲŖَ Ų„ِŁَŁ Ų®َŁْŲ±ٍ، ŁَŁَŲ±ِّŁْ ŲØَŁْŁَŁَŲ§ Ų„ِŲ°َŲ§ ŁَŲ±َّŁْŲŖَ Ų„ِŁَŁ Ų®َŁْŲ±ٍ
.
“Ya Allah, berikanlah keberkahan kepadaku dan isteriku, serta berkahilah mereka dengan sebab aku. Ya Allah, berikanlah rizki kepadaku lantaran mereka, dan berikanlah rizki kepada mereka lantaran aku. Ya Allah, satukanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan dan pisahkanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan.” [3]
Ketiga: Bercumbu rayu dengan penuh kelembutan dan kemesraan. Misalnya dengan memberinya segelas air minum atau yang lainnya.
Hal ini berdasarkan hadits Asma’ binti Yazid binti as-Sakan radhiyallaahu ‘anha, ia berkata: “Saya merias ‘Aisyah untuk Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ . Setelah itu saya datangi dan saya panggil beliau supaya menghadiahkan sesuatu kepada ‘Aisyah. Beliau pun datang lalu duduk di samping ‘Aisyah. Ketika itu Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ disodori segelas susu. Setelah beliau minum, gelas itu beliau sodorkan kepada ‘Aisyah. Tetapi ‘Aisyah menundukkan kepalanya dan malu-malu.” ‘Asma binti Yazid berkata: “Aku menegur ‘Aisyah dan berkata kepadanya, ‘Ambillah gelas itu dari tangan Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ !’ Akhirnya ‘Aisyah pun meraih gelas itu dan meminum isinya sedikit.” [4]
Keempat: Berdo’a sebelum jima’ (bersenggama), yaitu ketika seorang suami hendak menggauli isterinya, hendaklah ia membaca do’a:
ŲØِŲ³ْŁ ِ Ų§ŁŁŁِ، Ų§َŁŁَّŁُŁ َّ Ų¬َŁِّŲØْŁَŲ§ Ų§ŁŲ“َّŁْŲ·َŲ§Łَ ŁَŲ¬َŁِّŲØِ Ų§ŁŲ“َّŁْŲ·َŲ§Łَ
Ł َŲ§ Ų±َŲ²َŁْŲŖَŁَŲ§
“Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah aku dari syaitan dan jauhkanlah syaitan dari anak yang akan Engkau karuniakan kepada kami.”
Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ bersabda: “Maka, apabila Allah menetapkan lahirnya seorang anak dari hubungan antara keduanya, niscaya syaitan tidak akan membahayakannya selama-lamanya.” [5]
Kelima: Suami boleh menggauli isterinya dengan cara bagaimana pun yang disukainya asalkan pada kemaluannya.
Allah Ta’ala berfirman:
“Artinya : Isteri-Isterimu adalah ladang bagimu, maka datangi-lah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman.” [Al-Baqarah : 223]
Ibnu ‘Abbas Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ berkata, “Pernah suatu ketika ‘Umar bin al-Khaththab Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁ datang kepada Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ , lalu ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, celaka saya.’ Beliau bertanya, ‘Apa yang membuatmu celaka?’ ‘Umar menjawab, ‘Saya membalikkan pelana saya tadi malam.’ [6] Dan beliau ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ tidak memberikan komentar apa pun, hingga turunlah ayat kepada beliau:
“Isteri-Isterimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai…” [Al-Baqarah : 223]
Lalu Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ bersabda:
Ų£َŁْŲØِŁْ ŁَŲ£َŲÆْŲØِŲ±ْ، ŁَŲ§ŲŖَّŁِ Ų§ŁŲÆُّŲØُŲ±َ ŁَŲ§ŁْŲَŁْŲ¶َŲ©َ
“Setubuhilah isterimu dari arah depan atau dari arah belakang, tetapi hindarilah (jangan engkau menyetubuhinya) di dubur dan ketika sedang haidh”. [7]
Juga berdasarkan sabda Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ :
…
Ł ُŁْŲØِŁَŲ©ٌ Ł ُŲÆْŲØِŲ±َŲ©ٌ Ų„ِŲ°َŲ§ ŁَŲ§ŁَŲŖْ ŁِŁ Ų§ŁْŁَŲ±ْŲ¬ِ
“Silahkan menggaulinya dari arah depan atau dari belakang asalkan pada kemaluannya”.[8]
Seorang Suami Dianjurkan Mencampuri Isterinya Kapan Waktu Saja
• Apabila suami telah melepaskan hajat biologisnya, janganlah ia tergesa-gesa bangkit hingga isterinya melepaskan hajatnya juga. Sebab dengan cara seperti itu terbukti dapat melanggengkan keharmonisan dan kasih sayang antara keduanya. Apabila suami mampu dan ingin mengulangi jima’ sekali lagi, maka hendaknya ia berwudhu’ terlebih dahulu.
Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ bersabda:
Ų„ِŲ°َŲ§ Ų£َŲŖَŁ Ų£َŲَŲÆُŁُŁ ْ Ų£َŁْŁَŁُ Ų«ُŁ َّ Ų£َŲ±َŲ§ŲÆَ Ų£َŁْ ŁَŲ¹ُŁْŲÆَ ŁَŁْŁَŲŖَŁَŲ¶َّŲ£ْ
“Jika seseorang diantara kalian menggauli isterinya kemudian ingin mengulanginya lagi, maka hendaklah ia berwudhu’ terlebih dahulu.” [9]
• Yang afdhal (lebih utama) adalah mandi terlebih dahulu. Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Rafi’ radhi-yallaahu ‘anhu bahwasanya Nabi ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ pernah menggilir isteri-isterinya dalam satu malam. Beliau mandi di rumah fulanah dan rumah fulanah. Abu Rafi’ berkata, “Wahai Rasulullah, mengapa tidak dengan sekali mandi saja?” Beliau menjawab.
ŁَŲ°َŲ§ Ų£َŲ²ْŁَŁ ŁَŲ£َŲ·ْŁَŲØُ ŁَŲ£َŲ·ْŁَŲ±ُ
“Ini lebih bersih, lebih baik dan lebih suci.” [10]
• Seorang suami dibolehkan jima’ (mencampuri) isterinya kapan waktu saja yang ia kehendaki; pagi, siang, atau malam. Bahkan, apabila seorang suami melihat wanita yang mengagumkannya, hendaknya ia mendatangi isterinya. Hal ini berdasarkan riwayat bahwasanya Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ melihat wanita yang mengagumkan beliau. Kemudian beliau mendatangi isterinya -yaitu Zainab radhiyallaahu ‘anha- yang sedang membuat adonan roti. Lalu beliau melakukan hajatnya (berjima’ dengan isterinya). Kemu-dian beliau bersabda,
Ų„ِŁَّ Ų§ŁْŁ َŲ±ْŲ£َŲ©َ ŲŖُŁْŲØِŁُ ŁِŁْ ŲµُŁْŲ±َŲ©ِ Ų“َŁْŲ·َŲ§Łٍ ŁَŲŖُŲÆْŲØِŲ±ُ ŁِŁْ ŲµُŁْŲ±َŲ©ِ Ų“َŁْŲ·َŲ§Łٍ ŁَŲ„ِŲ°َŲ§ Ų£َŲØْŲµَŲ±َ Ų£َŲَŲÆُŁُŁ ُ Ų§Ł ْŲ±َŲ£َŲ©ً ŁَŁْŁَŲ£ْŲŖِ Ų£َŁْŁَŁُ، ŁَŲ„ِŁَّ Ų°َŁِŁَ ŁَŲ±ُŲÆُّ Ł َŲ§ ŁِŁْ ŁَŁْŲ³ِŁِ
“Sesungguhnya wanita itu menghadap dalam rupa syaitan dan membelakangi dalam rupa syaitan. [11] Maka, apabila seseorang dari kalian melihat seorang wanita (yang mengagumkan), hendaklah ia mendatangi isterinya. Karena yang demikian itu dapat menolak apa yang ada di dalam hatinya.” [12]
Imam an-Nawawi rahimahullaah berkata : “ Dianjurkan bagi siapa yang melihat wanita hingga syahwatnya tergerak agar segera mendatangi isterinya – atau budak perempuan yang dimilikinya -kemudian menggaulinya untuk meredakan syahwatnya juga agar jiwanya menjadi tenang.” [13]
Akan tetapi, ketahuilah saudara yang budiman, bahwasanya menahan pandangan itu wajib hukumnya, karena hadits tersebut berkenaan dan berlaku untuk pandangan secara tiba-tiba.
Allah Ta’ala berfirman:
““Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” .[An-Nuur : 30]
Dari Abu Buraidah, dari ayahnya Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁ, ia berkata, “Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ ber-sabda kepada ‘Ali.
ŁَŲ§ Ų¹َŁِŁُّ، ŁŲ§َ ŲŖُŲŖْŲØِŲ¹ِ Ų§ŁŁَّŲøْŲ±َŲ©َ Ų§ŁŁَّŲøْŲ±َŲ©َ ŁَŲ„ِŁَّ ŁَŁَ Ų§ْŁŲ£ُŁْŁَŁ ŁَŁَŁْŲ³َŲŖْ ŁَŁَ Ų§ْŁŲ¢Ų®ِŲ±َŲ©ُ
“Wahai ‘Ali, janganlah engkau mengikuti satu pandangan pandangan lainnya karena yang pertama untukmu dan yang kedua bukan untukmu”. [14]
• Haram menyetubuhi isteri pada duburnya dan haram menyetubuhi isteri ketika ia sedang haidh/ nifas.
Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala:
“Artinya : Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haidh. Katakanlah, ‘Itu adalah sesuatu yang kotor.’ Karena itu jauhilah [15] isteri pada waktu haidh; dan janganlah kamu dekati sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang bertaubat dan mensucikan diri.” [Al-Baqarah : 222]
Juga sabda Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ :
Ł َŁْ Ų£َŲŖَŁ ŲَŲ§Ų¦ِŲ¶ًŲ§ Ų£َŁِ Ų§Ł ْŲ±َŲ£َŲ©ً ŁِŁ ŲÆُŲØُŲ±ِŁَŲ§ Ų£َŁْ ŁَŲ§ŁِŁًŲ§: ŁَŁَŲÆْ ŁَŁَŲ±َ ŲØِŁ َŲ§ Ų£ُŁْŲ²ِŁَ Ų¹َŁَŁ Ł ُŲَŁ َّŲÆٍ
“Barangsiapa yang menggauli isterinya yang sedang haidh, atau menggaulinya pada duburnya, atau mendatangi dukun, maka ia telah kafir terhadap ajaran yang telah diturunkan kepada Muhammad ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ .” [16]
Juga sabda beliau ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ :
Ł َŁْŲ¹ُŁْŁٌ Ł َŁْ Ų£َŲŖَŁ Ų§Ł ْŲ±َŲ£َŲŖَŁُ ŁِŁ ŲÆُŲØُŲ±ِŁَŲ§
“Dilaknat orang yang menyetubuhi isterinya pada duburnya.” [17]
• Kaffarat bagi suami yang menggauli isterinya yang sedang haidh.
Syaikh al-Albani rahimahullaah berkata, “Barangsiapa yang dikalahkan oleh hawa nafsunya lalu menyetubuhi isterinya yang sedang haidh sebelum suci dari haidhnya, maka ia harus bershadaqah dengan setengah pound emas Inggris, kurang lebihnya atau seperempatnya. Hal ini berdasarkan hadits Ibnu ‘Abbas Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁ dari Nabi ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ tentang orang yang menggauli isterinya yang sedang haidh. Lalu Nabi ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ bersabda.
ŁَŲŖَŲµَŲÆَّŁَ ŲØِŲÆِŁْŁَŲ§Ų±ٍ Ų£َŁْ ŁِŲµْŁِ ŲÆِŁْŁَŲ§Ų±ٍ
“Hendaklah ia bershadaqah dengan satu dinar atau setengah dinar.’”[18]
• Apabila seorang suami ingin bercumbu dengan isterinya yang sedang haidh, ia boleh bercumbu dengannya selain pada kemaluannya. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ .
Ų§ِŲµْŁَŲ¹ُŁْŲ§ ŁُŁَّ Ų“َŁْŲ”ٍ Ų„ِŁŲ§َّ Ų§ŁŁِّŁَŲ§Ų
“Lakukanlah apa saja kecuali nikah (jima’/ bersetubuh).” [19]
• Apabila suami atau isteri ingin makan atau tidur setelah jima’ (bercampur), hendaklah ia mencuci kemaluannya dan berwudhu’ terlebih dahulu, serta mencuci kedua tangannya. Hal ini berdasarkan hadits dari ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha bahwasanya Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ bersabda,
ŁَŲ§Łَ Ų„ِŲ°َŲ§ Ų£َŲ±َŲ§ŲÆَ Ų£َŁْ ŁَŁَŲ§Ł َ ŁَŁُŁَ Ų¬ُŁُŲØٌ ŲŖَŁَŲ¶َّŲ£َ ŁُŲ¶ُŁْŲ”َŁُ ŁِŁŲµَّŁŲ§َŲ©ِ ŁَŲ„ِŲ°َŲ§ Ų£َŲ±َŲ§ŲÆَ Ų£َŁْ ŁَŲ£ْŁُŁَ Ų£َŁْ ŁَŲ“ْŲ±َŲØَ ŁَŁُŁَ Ų¬ُŁُŲØٌ ŲŗَŲ³َŁَ ŁَŲÆَŁْŁِ Ų«ُŁ َّ ŁَŲ£ْŁُŁُ ŁَŁَŲ“ْŲ±َŲØُ
“Apabila beliau hendak tidur dalam keadaan junub, maka beliau berwudhu’ seperti wudhu’ untuk shalat. Dan apabila beliau hendak makan atau minum dalam keadaan junub, maka beliau mencuci kedua tangannya kemudian beliau makan dan minum.” [20]
Dari ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha, ia berkata,
ŁَŲ§Łَ Ų§ŁŁَّŲØِŁُّ ŲµَŁَّŁ Ų§ŁŁŁُ Ų¹َŁَŁْŁِ ŁَŲ³َŁَّŁ َ Ų„ِŲ°َŲ§ Ų£َŲ±َŲ§ŲÆَ Ų£َŁْ ŁَŁَŲ§Ł َ ŁَŁُŁَ Ų¬ُŁُŲØٌ ŲŗَŲ³َŁَ ŁَŲ±ْŲ¬َŁُ ŁَŲŖَŁَŲ¶َّŲ£َ ŁِŁŲµَّŁŲ§َŲ©ِ
“Apabila Nabi ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ hendak tidur dalam keadaan junub, beliau mencuci kemaluannya dan berwudhu’ (seperti wudhu’) untuk shalat.” [21]
• Sebaiknya tidak bersenggama dalam keadaan sangat lapar atau dalam keadaan sangat kenyang, karena dapat membahayakan kesehatan.
• Suami isteri dibolehkan mandi bersama dalam satu tempat, dan suami isteri dibolehkan saling melihat aurat masing-masing.
Adapun riwayat dari ‘Aisyah yang mengatakan bahwa ‘Aisyah tidak pernah melihat aurat Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ adalah riwayat yang bathil, karena di dalam sanadnya ada seorang pendusta. [22]
• Haram hukumnya menyebarkan rahasia rumah tangga dan hubungan suami isteri.
Setiap suami maupun isteri dilarang menyebarkan rahasia rumah tangga dan rahasia ranjang mereka. Hal ini dilarang oleh Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ . Bahkan, orang yang menyebarkan rahasia hubungan suami isteri adalah orang yang paling jelek kedudukannya di sisi Allah.
Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ bersabda:
Ų„ِŁَّ Ł ِŁْ Ų£َŲ“َŲ±ِّ Ų§ŁŁَّŲ§Ų³ِ Ų¹ِŁْŲÆَ Ų§ŁŁŁِ Ł َŁْŲ²ِŁَŲ©ً ŁَŁْŁ َ Ų§ŁْŁِŁَŲ§Ł َŲ©ِ Ų§ŁŲ±َّŲ¬ُŁُ ŁُŁْŲ¶ِŁ Ų„ِŁَŁ Ų§Ł ْŲ±َŲ£َŲŖِŁِ ŁَŲŖُŁْŲ¶ِŁ Ų„ِŁَŁْŁِ Ų«ُŁ َّ ŁَŁْŲ“ُŲ±ُ Ų³ِŲ±َّŁَŲ§
“Sesungguhnya manusia yang paling jelek kedudukannya pada hari Kiamat adalah laki-laki yang bersenggama dengan isterinya dan wanita yang bersenggama dengan suaminya kemudian ia menyebarkan rahasia isterinya.” [23]
Dalam hadits lain yang shahih, disebutkan bahwa Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ bersabda, “Jangan kalian lakukan (menceritakan hubungan suami isteri). Perumpamaannya seperti syaitan laki-laki yang berjumpa dengan syaitan perempuan di jalan lalu ia menyetubuhinya (di tengah jalan) dilihat oleh orang banyak…” [24]
Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullaah berkata, “Apa yang dilakukan sebagian wanita berupa membeberkan maslah rumah tangga dan kehidupan suami isteri kepada karib kerabat atau kawan adalah perkara yang diharamkan. Tidak halal seorang isteri menyebarkan rahasia rumah tangga atau keadaannya bersama suaminya kepada seseorang.
Allah Ta’ala berfirman:
“Artinya : “Maka perempuan-perempuan yang shalih adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka).” [An-Nisaa' : 34]
Nabi ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ mengabarkan bahwa manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari Kiamat adalah laki-laki yang bersenggama dengan isterinya dan wanita yang bersenggama dengan suaminya, kemudian ia menyebarkan rahasia pasangannya”. [25]
[Disalin dari buku Bingkisan Istimewa Menuju Keluarga Sakinah, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Putaka A-Taqwa Bogor - Jawa Barat, Cet Ke II Dzul Qa'dah 1427H/Desember 2006]
__________
To the future pengantins , a marriage is meant to be a sacred and pure institution that makes a person complete and whole ......Cherish it <3
There is no more lovely, friendly and charming relationship, communion or company than a good marriage.
- Martin Luther
ps : check this out....http://izwawa.blogspot.com/2012/12/perkahwinan-berpandukan-al-quran-dan.html.
ps 2: click here on pregnancy matters........http://www.youtube.com/watch?v=p284AR4l3BM
BISMILLAH AR-RAHMAN AR-RAHEEM : [30:21] Among His proofs is that He created for you spouses from among yourselves, in order to have tranquility and contentment with each other, and He placed in your hearts love and care towards your spouses. In this, there are sufficient proofs for people who think
assalaamualaikum ,
I was frantically searching through old notes for a specific booklet of mine titled ' Etiquettes of marriage in Islam' due to an urgent need . I have never been known to be organised but I was not ready to give up searching ....and eventually found it ,the state in which it was in ,was not quite presentable . The cover was missing, the pages mostly detached and the edges were nibbled by our rabbits . I was figuring how to salvage & improve on it ,in order to give it as a gift to people who could use it , because I like it a lot . I have had it photo-copied several times for my daughters , friends and relatives . I am still trying , and Subhanallah , I am
granted with the following ,Alhamdulillah am I blessed . The following is a compilation of invaluable marriage-related articles pertaining to Quranic verses and Ahadeeth Nabi .Jazakallah to the sisters who have done this great job ..I'm truly grateful to those who are involved in the making of http://www.facebook.com/groups/Quranic.Sunnah.Medicine.Ladies/doc/223571761069841/
I have inserted a Hadith regarding the waleemah .
Riyad U Saliheen, Hadith # 266 |
Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported: The Prophet (PBUH) said, "The worst food is the food of the marriage banquet from which those are left out who would like to come; and to which those are invited who refuse to come. He who rejects an invitation disobeys Allah and His Messenger". [Muslim]. In another narration Messenger of Allah (PBUH) said, "The worst food is the food of the marriage banquet to which the rich are invited and from which the poor are left out". [Muslim]. Commentary: Our rich class has made Walimah (marriage banquet given by the bridegroom) a highly luxurious affair and a means of displaying wealth and richness. This excessive exaggeration of a simple feast has brought in its wake many religious, moral and social evils. In its present form, it is sheer extravagance and wastage which are satanic acts and those who do it are brothers of Satan. It is such a big loss and serious threat that if our rich class is left with any sense of religion, it should immediately abandon this extravagance which is escalating day by day. Its moral disadvantage is that one invites in this function only men of his own status and not the the poor, whereas the fact is that it is the latter who deserve to be invited because of their need, and not the former. Good manners also warrant that the needy should be given priority over the affluent. Its social disadvantage is that display of wealth on such occasions creates a sense of deprivation in the poor segments of society while what Islam teaches is the uplift, material and moral help, consolation and encouragement and respectable treatment of the poor. Instead of holding sumptuous feasts on Walimah, if the Muslims shift to one or two simple food items and invite the poor along with their friends and relatives, they not only save themselves from all the three evils mentioned above, but also prevent themselves from the accountability in the Hereafter; otherwise they will suffer loss in both the worlds. This Hadith exhorts the Muslims to participate in the Walimah ceremony but it is the kind of feast which is simple and in accordance with the teachings of Islam. |
Marital Issues Pre & Post/Isu Rumahtangga, Jodoh
- Solat Sunat Nikah
Cara untuk mengerjakannya ialah:berniat dengan lafaz niatnya:“Usolli sunnatal ‘ursi rak’ataini lillahi Ta’ala.AllahuAkbar”
rakaat pertama:Membaca surah Al-Faatihah dan surah Al-Kafiruun
rakaat kedua:Membaca surah Al-Faatihah dan surah Al-Ikhlas
Solat sunat selepas nikah ini boleh dikerjakan bagi pasangan yang baru selesai diakad nikahkan dan kedua-duanya disunatkan untuk mendirikan solat sunat ini, terutamanya lelaki. Bilangan rakaatnya ialah 2 rakaat, dan bolehlah diikuti dengan sujud syukur.
membaca doa berikut selepas salam:
Contoh doa yang boleh disebut di dalam bahasa Melayu:
“YA Allah,Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,segala puji-pujian bagi-Mu,seru sekalian alam.Ya Allah, aku bersykur kepada-Mu,telah selesai pernikahanku ini,kami memohon pada-Mu Ya Allah Engkau berkatilah pernikahan –ku ini.Engkau jadikanlah aku dan isteriku orang-orang yang soleh.Ya Allah, Ya Rahman,Ya Rahim, pada-Mulah kami memohon pertolongan.Engkau anugerahkanlah padaku isteri/suami yang soleh, Engkau berikanlah akan daku dan isteriku petunjuk dan hidayah agar kami sentiasa di dalam keredhaan-Mu dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus sepanjang hidup kami.Engkau berikanlah kami kekuatan untuk memimpin isteri dan anak-anak kami ke jalan yang Engkau redhai.Engkau mesrakanlah kami,bahagiakanlah kami sebagaimana Nabi Muhammad sae dan Siti Khadijah,Nabi Yusuf dengan Zulaikha,Nabi Adam dan Hawa.Engkau anugerahkanlah padaku dan isteriku anak-anak yang ramai dan soleh.Engkau anugerahkanlah kami kesihatan dan kesejahteraan pada isteri/suami dan anak cucu kami sepanjang hayat kami dan sepanjang hayat mereka.Engakau peliharalah kami daripada perkara-perkara yang boleh merosak kemesraan dan kebahagian rumahtangga kami”“Ya Allah,Ya Rahman, Ya Rahim,Engkau anugerahkanlah kepada kami akan rezeki yang suci dan baik,lindungilah kami dari mendapat rezeki yang keji dan haram.Engkau jadikanlah aku, isteriku/suamiku dan anak-anak kami orang yang rajin mengerjakan solat dan bertaqwa.Engkau berikanlah petunjuk dan jalan sekiranya aku, ister/suami dan anak-anak ku menyimpag ke jalan yang tidak Kau redhai.Engkau anugerahkanlah padaku, isteri/suami dan keturunan kami kekuatan dan keimanan untuk berbuat baik dan amal soleh sepanjang hayat kami.Engkau peliharalah kami,isteri/suami, anak-anak dan cucu-cucu kami dari sebarang mara bahaya,fitnah,dan malapetaka yang tidak diingini samaada yang lahir mahupun yang batin”“Ya Allah,Engkau berkatilah umur kami,isteri/suami kami, anak-anak kami, cucu-cucu kami sehinggalah akhir hayat kami dan mereka.Engkau peliharalah kami, isteri/suami kami, anak-anak kami, cucu-cucu kami agar menjadi orang yang taat kepada-Mu Ya Allah,kepada kedua ibubapanya dan taat mengerjakan perintah-Mu dan taat dalam menjauhi larangan-Mu”“Bahagiakanlah rumah tangga kami Ya Allah,(3 kali),Engkau berkatilah rumahtangga kami Ya Allah (3 kali)”
- ILMU is very important too. Ilmu nak kawin , ilmu nak beranak , ilmu nak masak , ilmu nak segala macam .. cos tanpa ILMU .. ibadah jadi sia sia. Marriage is ibadah that most people take it for granted . Alhamdulillah , now dah pandai mencari ilmu and banyak lagi nak d cari , I see the Beauty of Marriage and the beauty of every little living / non living thing around me.
- In marriage i think we are always learning. Even after 10 years of marriage i still feel am learning each day. Alhamdulillah Islam, Rasulullah left us treasure for us to learn. Appreciate if we can share with each other about great tips how to apply great stories of Khadijah/Aishah with Rasulullah SAW, to be really the garment to our spouse. Please share any good books or courses too.
- Bismillah. The best example of a marriage is of our Prophet Muhammad's s.a.w marriages. Khadijah r.a. and Aisyah's r.a. were among the famous told. Rasulullah s.a.w was said to bath together with his wife Aisyah r.a. (one way of 'pengikat kasih sayang between husband and wife).
- Untuk Melembut Hati Suami
"Ya Allah, Kau lembutkan lah hati (nama si anu bin ibunya), sebagai mana Engkau melembutkan Nabi Daud ke atas besi ". baca ke dlm air beri minum org berkenaan. or bacakan dua sambil tiup ke ubun ubun. Insyaallah dilembutkan hatinya dan mendengar nasihat. Amal this doa after solat. The transliteration is 'Allahumma layyin li qalbahu (nama si anu bin ibunya) kama layyanta li daud al hadid”.
Also best to say du'a Surah Taha ayat 1-6 amalkan selepas solat, sebelum baca do'a diatas.
- Amalkan Al Imran ayat 200 after every solat fardhu...semoga their husbands won't aniaya them. "Mak's Ustazah taught her students .Sebab in her classes adalah some ladies yang mengadu mengenai kezaliman suami2 mereka .So she asked her students to recite daily after solat fardhu.Alhamdulillah some huusbands mellowed ..dari ta nak layan isteri ,zalim kat isteri jadi pelembut and penyayang.Insyaallah kalau kita amalkan selalu adalah datang sifat kasih sayang."
- Untuk Menambat Hati Suami
- Ayat Pengasih: Al Imran 31
- Lepas solat subuh, panjatkan doa to Allah SWT for our husbands to only have eyes for us and for us to be their `bidadari' here and in the hereafter. We ask Allah for them not to see our bodily flaws insyaallah.
- Amalkan zikir 'HasbiAllah' je. in the presence of suami, sentiasa dalam wudu bilamana aftr wudu, doa agar wajah dan diri kita sentiasa disenangi oleh pandangan suami
- an advice from Umamah to her daughter....Abd al-Malik (RA) said: “When ‘Awf ibn Muhallim al-Shaybani, one of the most highly respected leaders of the Arab nobility during the jahiliyyah, married his daughter Umm Iyas to al-Harith ibn ‘Amr al-Kindi, she was made ready to be taken to the groom, then her mother, Umamah came into her, to advise her and said: ‘O my daughter, if it were deemed unnecessary to give you this advice because of good manners and noble descent, then it would have been unnecessary for you, because you posses these qualities, but it will serve as a reminder to those who are forgetful, and will help those who are wise
- ‘O my daughter, if a woman were able to do without a husband by virtue of her father’s wealth and her need for her father, then you of all people would be most able to do without a husband, but women were created for men just as men were created for them.
- ‘O my daughter, you are about to leave the home in which you grew up, where you first learned to walk, to go to a place you do not know, to a companion to whom you are unfamiliar. By marrying you, he has become a master over you, so be like a servant to him, and he will become like a servant to you.
‘Take from me ten qualities, which will be a provision and a reminder for you.
‘The first and second of them are: be content in his company, and listen to and obey him, for contentment brings peace of mind, and listening to and obeying one’s husband pleases Allah.
‘The third and fourth of them are: make sure that you smell good and look good; he should not see anything ugly in you, and he should not smell anything but a pleasant smell from you. Kohl is the best kind of beautification to be found, and water is better than the rarest perfume.
‘The fifth and sixth of them are: prepare his food on time, and keep quiet when he is asleep, for raging hunger is like a burning flame, and disturbing his sleep will make him angry.
‘The seventh and eight of them are: take care of his servants (or employees) and children, and take care of his wealth, for taking care of his wealth shows that you appreciate him, and taking care of his children and servants shows good management.
‘The ninth and tenth of them are: never disclose any of his secrets, and never disobey any of his orders, for if you disclose any of his secrets you will never feel safe from his possible betrayal, and if you disobey him, his heart will be filled with hatred towards you.
‘Be careful, O my daughter, of showing joy in front of him when he is upset, and do not show sorrow in front of him when he is happy, because the former shows a lack of judgment whilst the latter will make him unhappy.
‘Show him as much honour and respect as you can, and agree with him as much as you can, so that he will enjoy your companionship and conversation.
‘Know, O my daughter, that you will not achieve what you would like to until you put his pleasure before your own, and his wishes before yours, in whatever you like and dislike. And may Allah choose what is best for you and protect you.”
Untuk Nikmat/Kebahagiaan Bersuami
Berterusan mmbaca "ma shaa Allahu la quwwata illabillah." Hadith Nabi s.a.w. Tidaklah Allah memberi nikmat keluarga, harta dan ank kpd seseorg hamba, lalu dia mmbaca: (as above) mendapat kerosakan, melainkan maut." from Pancaran Nur Doa & Zikir Ahli Akhyar by Al Muhaddith Prof Dr Sayyid Muhammad ibn 'Alawi Al Maliki Al Hasani
Ustazah Dr Fatma bagi amalan untuk menjaga kewanitaan kita supaya sentiasa jadi macam 'abkaro' menurut ayat dalam surah Al Waqi'ah. Abkaro ni perawan yang sentiasa menjadi perawan. Elok untuk orang yang lepas bersalin, elok juga untuk di amalkan setiap hari bagi perempuan yang sudah berkahwin,akan berkahwin dan belum berkahwin.. :)..insyAllah..
Caranya :
1. Lepas Isya' ambil air segelas, baca Al Fatihah sekali, ayatul Qursi sekali, dan surah Al Waqi'ah ayat 35-38 sebanyak 7 kali.
2. Tiup dalam air dan minum.
3. Niat dalam hati untuk menjaga kecantikan diri kita untuk kebahagiaan rumahtangga yg dibina dan akan terbina.
Makna surah Al-Waqiah ayat 35- 38 : Sesungguhnya Kami telah menciptakan isteri- isteri mereka dengan ciptaan istimewa, Serta Kami jadikan mereka sentiasa dara (yang tidak pernah disentuh), Yang tetap mencintai jodohnya, serta yang sebaya umurnya. (Semuanya itu disediakan) bagi puak kanan.
Malam Pertama Dan Adab Bersenggama
Contributed by Kak Yan Amatullah Almalizi
http://pembinaanpribadi.blogspot.com/2012/03/malam-pertama-dan-adab-bersenggama.html
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Saat pertama kali pengantin pria menemui isterinya setelah aqad nikah, dianjurkan melakukan beberapa hal, sebagai berikut:
Pertama: Pengantin pria hendaknya meletakkan tangannya pada ubun-ubun isterinya seraya mendo’akan baginya. Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ bersabda:
Ų„ِŲ°َŲ§ ŲŖَŲ²َŁَّŲ¬َ Ų£َŲَŲÆُŁُŁ ْ Ų§Ł ْŲ±َŲ£َŲ©ً Ų£َŁِ Ų§Ų“ْŲŖَŲ±َŁ Ų®َŲ§ŲÆِŁ ًŲ§ ŁَŁْŁَŲ£ْŲ®ُŲ°ْ ŲØِŁَŲ§ŲµِŁَŲŖِŁَŲ§ (ŁَŁْŁُŲ³َŁ ِّ Ų§ŁŁŁَ Ų¹َŲ²َّ ŁَŲ¬َŁَّ) ŁَŁْŁَŲÆْŲ¹ُ ŁَŁُ ŲØِŲ§ŁْŲØَŲ±َŁَŲ©ِ، ŁَŁْŁَŁُŁْ: Ų§َŁŁَّŁُŁ َّ Ų„ِŁِّŁ Ų£َŲ³ْŲ£َŁُŁَ Ł ِŁْ Ų®َŁْŲ±ِŁَŲ§ ŁَŲ®َŁْŲ±ِ Ł َŲ§ Ų¬َŲØَŁْŲŖَŁَŲ§ Ų¹َŁَŁْŁِ، ŁَŲ£َŲ¹ُŁْŲ°ُ ŲØِŁَ Ł ِŁْ Ų“َŲ±ِّŁَŲ§ ŁَŲ“َŲ±ِّ Ł َŲ§ Ų¬َŲØَŁْŲŖَŁَŲ§ Ų¹َŁَŁْŁِ
“Apabila salah seorang dari kamu menikahi wanita atau membeli seorang budak maka peganglah ubun-ubunnya lalu bacalah ‘basmalah’ serta do’akanlah dengan do’a berkah seraya mengucapkan: ‘Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa.’” [1]
Kedua: Hendaknya ia mengerjakan shalat sunnah dua raka’at bersama isterinya.
Syaikh al-Albani rahimahullaah berkata: “Hal itu telah ada sandarannya dari ulama Salaf (Shahabat dan Tabi’in).
1. Hadits dari Abu Sa’id maula (budak yang telah dimerdekakan) Abu Usaid.
Ia berkata: “Aku menikah ketika aku masih seorang budak. Ketika itu aku mengundang beberapa orang Shahabat Nabi, di antaranya ‘Abdullah bin Mas’ud, Abu Dzarr dan Hudzaifah Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ . Lalu tibalah waktu shalat, Abu Dzarr bergegas untuk mengimami shalat. Tetapi mereka berkata: ‘Kamulah (Abu Sa’id) yang berhak!’ Ia (Abu Dzarr) berkata: ‘Apakah benar demikian?’ ‘Benar!’ jawab mereka. Aku pun maju mengimami mereka shalat. Ketika itu aku masih seorang budak. Selanjutnya mereka mengajariku, ‘Jika isterimu nanti datang menemuimu, hendaklah kalian berdua shalat dua raka’at. Lalu mintalah kepada Allah kebaikan isterimu itu dan mintalah perlindungan kepada-Nya dari keburukannya. Selanjutnya terserah kamu berdua…!’”[2]
2. Hadits dari Abu Waail.
Ia berkata, “Seseorang datang kepada ‘Abdullah bin Mas’ud Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁ, lalu ia berkata, ‘Aku menikah dengan seorang gadis, aku khawatir dia membenciku.’ ‘Abdullah bin Mas’ud berkata, ‘Sesungguhnya cinta berasal dari Allah, sedangkan kebencian berasal dari syaitan, untuk membenci apa-apa yang dihalalkan Allah. Jika isterimu datang kepadamu, maka perintahkanlah untuk melaksanakan shalat dua raka’at di belakangmu. Lalu ucapkanlah (berdo’alah):
Ų§َŁŁَّŁُŁ َّ ŲØَŲ§Ų±ِŁْ ŁِŁ ŁِŁ Ų£َŁْŁِŁْ، ŁَŲØَŲ§Ų±ِŁْ ŁَŁُŁ ْ ŁِŁَّ، Ų§َŁŁَّŁُŁ َّ Ų§Ų±ْŲ²ُŁْŁِŁ Ł ِŁْŁُŁ ْ، ŁَŲ§Ų±ْŲ²ُŁْŁُŁ ْ Ł ِŁِّŁ، Ų§َŁŁَّŁُŁ َّ Ų§Ų¬ْŁ َŲ¹ْ ŲØَŁْŁَŁَŲ§ Ł َŲ§ Ų¬َŁ َŲ¹ْŲŖَ Ų„ِŁَŁ Ų®َŁْŲ±ٍ، ŁَŁَŲ±ِّŁْ ŲØَŁْŁَŁَŲ§ Ų„ِŲ°َŲ§ ŁَŲ±َّŁْŲŖَ Ų„ِŁَŁ Ų®َŁْŲ±ٍ
.
“Ya Allah, berikanlah keberkahan kepadaku dan isteriku, serta berkahilah mereka dengan sebab aku. Ya Allah, berikanlah rizki kepadaku lantaran mereka, dan berikanlah rizki kepada mereka lantaran aku. Ya Allah, satukanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan dan pisahkanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan.” [3]
Ketiga: Bercumbu rayu dengan penuh kelembutan dan kemesraan. Misalnya dengan memberinya segelas air minum atau yang lainnya.
Hal ini berdasarkan hadits Asma’ binti Yazid binti as-Sakan radhiyallaahu ‘anha, ia berkata: “Saya merias ‘Aisyah untuk Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ . Setelah itu saya datangi dan saya panggil beliau supaya menghadiahkan sesuatu kepada ‘Aisyah. Beliau pun datang lalu duduk di samping ‘Aisyah. Ketika itu Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ disodori segelas susu. Setelah beliau minum, gelas itu beliau sodorkan kepada ‘Aisyah. Tetapi ‘Aisyah menundukkan kepalanya dan malu-malu.” ‘Asma binti Yazid berkata: “Aku menegur ‘Aisyah dan berkata kepadanya, ‘Ambillah gelas itu dari tangan Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ !’ Akhirnya ‘Aisyah pun meraih gelas itu dan meminum isinya sedikit.” [4]
Keempat: Berdo’a sebelum jima’ (bersenggama), yaitu ketika seorang suami hendak menggauli isterinya, hendaklah ia membaca do’a:
ŲØِŲ³ْŁ ِ Ų§ŁŁŁِ، Ų§َŁŁَّŁُŁ َّ Ų¬َŁِّŲØْŁَŲ§ Ų§ŁŲ“َّŁْŲ·َŲ§Łَ ŁَŲ¬َŁِّŲØِ Ų§ŁŲ“َّŁْŲ·َŲ§Łَ
Ł َŲ§ Ų±َŲ²َŁْŲŖَŁَŲ§
“Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah aku dari syaitan dan jauhkanlah syaitan dari anak yang akan Engkau karuniakan kepada kami.”
Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ bersabda: “Maka, apabila Allah menetapkan lahirnya seorang anak dari hubungan antara keduanya, niscaya syaitan tidak akan membahayakannya selama-lamanya.” [5]
Kelima: Suami boleh menggauli isterinya dengan cara bagaimana pun yang disukainya asalkan pada kemaluannya.
Allah Ta’ala berfirman:
“Artinya : Isteri-Isterimu adalah ladang bagimu, maka datangi-lah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman.” [Al-Baqarah : 223]
Ibnu ‘Abbas Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ berkata, “Pernah suatu ketika ‘Umar bin al-Khaththab Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁ datang kepada Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ , lalu ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, celaka saya.’ Beliau bertanya, ‘Apa yang membuatmu celaka?’ ‘Umar menjawab, ‘Saya membalikkan pelana saya tadi malam.’ [6] Dan beliau ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ tidak memberikan komentar apa pun, hingga turunlah ayat kepada beliau:
“Isteri-Isterimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai…” [Al-Baqarah : 223]
Lalu Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ bersabda:
Ų£َŁْŲØِŁْ ŁَŲ£َŲÆْŲØِŲ±ْ، ŁَŲ§ŲŖَّŁِ Ų§ŁŲÆُّŲØُŲ±َ ŁَŲ§ŁْŲَŁْŲ¶َŲ©َ
“Setubuhilah isterimu dari arah depan atau dari arah belakang, tetapi hindarilah (jangan engkau menyetubuhinya) di dubur dan ketika sedang haidh”. [7]
Juga berdasarkan sabda Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ :
…
Ł ُŁْŲØِŁَŲ©ٌ Ł ُŲÆْŲØِŲ±َŲ©ٌ Ų„ِŲ°َŲ§ ŁَŲ§ŁَŲŖْ ŁِŁ Ų§ŁْŁَŲ±ْŲ¬ِ
“Silahkan menggaulinya dari arah depan atau dari belakang asalkan pada kemaluannya”.[8]
Seorang Suami Dianjurkan Mencampuri Isterinya Kapan Waktu Saja
• Apabila suami telah melepaskan hajat biologisnya, janganlah ia tergesa-gesa bangkit hingga isterinya melepaskan hajatnya juga. Sebab dengan cara seperti itu terbukti dapat melanggengkan keharmonisan dan kasih sayang antara keduanya. Apabila suami mampu dan ingin mengulangi jima’ sekali lagi, maka hendaknya ia berwudhu’ terlebih dahulu.
Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ bersabda:
Ų„ِŲ°َŲ§ Ų£َŲŖَŁ Ų£َŲَŲÆُŁُŁ ْ Ų£َŁْŁَŁُ Ų«ُŁ َّ Ų£َŲ±َŲ§ŲÆَ Ų£َŁْ ŁَŲ¹ُŁْŲÆَ ŁَŁْŁَŲŖَŁَŲ¶َّŲ£ْ
“Jika seseorang diantara kalian menggauli isterinya kemudian ingin mengulanginya lagi, maka hendaklah ia berwudhu’ terlebih dahulu.” [9]
• Yang afdhal (lebih utama) adalah mandi terlebih dahulu. Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Rafi’ radhi-yallaahu ‘anhu bahwasanya Nabi ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ pernah menggilir isteri-isterinya dalam satu malam. Beliau mandi di rumah fulanah dan rumah fulanah. Abu Rafi’ berkata, “Wahai Rasulullah, mengapa tidak dengan sekali mandi saja?” Beliau menjawab.
ŁَŲ°َŲ§ Ų£َŲ²ْŁَŁ ŁَŲ£َŲ·ْŁَŲØُ ŁَŲ£َŲ·ْŁَŲ±ُ
“Ini lebih bersih, lebih baik dan lebih suci.” [10]
• Seorang suami dibolehkan jima’ (mencampuri) isterinya kapan waktu saja yang ia kehendaki; pagi, siang, atau malam. Bahkan, apabila seorang suami melihat wanita yang mengagumkannya, hendaknya ia mendatangi isterinya. Hal ini berdasarkan riwayat bahwasanya Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ melihat wanita yang mengagumkan beliau. Kemudian beliau mendatangi isterinya -yaitu Zainab radhiyallaahu ‘anha- yang sedang membuat adonan roti. Lalu beliau melakukan hajatnya (berjima’ dengan isterinya). Kemu-dian beliau bersabda,
Ų„ِŁَّ Ų§ŁْŁ َŲ±ْŲ£َŲ©َ ŲŖُŁْŲØِŁُ ŁِŁْ ŲµُŁْŲ±َŲ©ِ Ų“َŁْŲ·َŲ§Łٍ ŁَŲŖُŲÆْŲØِŲ±ُ ŁِŁْ ŲµُŁْŲ±َŲ©ِ Ų“َŁْŲ·َŲ§Łٍ ŁَŲ„ِŲ°َŲ§ Ų£َŲØْŲµَŲ±َ Ų£َŲَŲÆُŁُŁ ُ Ų§Ł ْŲ±َŲ£َŲ©ً ŁَŁْŁَŲ£ْŲŖِ Ų£َŁْŁَŁُ، ŁَŲ„ِŁَّ Ų°َŁِŁَ ŁَŲ±ُŲÆُّ Ł َŲ§ ŁِŁْ ŁَŁْŲ³ِŁِ
“Sesungguhnya wanita itu menghadap dalam rupa syaitan dan membelakangi dalam rupa syaitan. [11] Maka, apabila seseorang dari kalian melihat seorang wanita (yang mengagumkan), hendaklah ia mendatangi isterinya. Karena yang demikian itu dapat menolak apa yang ada di dalam hatinya.” [12]
Imam an-Nawawi rahimahullaah berkata : “ Dianjurkan bagi siapa yang melihat wanita hingga syahwatnya tergerak agar segera mendatangi isterinya – atau budak perempuan yang dimilikinya -kemudian menggaulinya untuk meredakan syahwatnya juga agar jiwanya menjadi tenang.” [13]
Akan tetapi, ketahuilah saudara yang budiman, bahwasanya menahan pandangan itu wajib hukumnya, karena hadits tersebut berkenaan dan berlaku untuk pandangan secara tiba-tiba.
Allah Ta’ala berfirman:
““Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” .[An-Nuur : 30]
Dari Abu Buraidah, dari ayahnya Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁ, ia berkata, “Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ ber-sabda kepada ‘Ali.
ŁَŲ§ Ų¹َŁِŁُّ، ŁŲ§َ ŲŖُŲŖْŲØِŲ¹ِ Ų§ŁŁَّŲøْŲ±َŲ©َ Ų§ŁŁَّŲøْŲ±َŲ©َ ŁَŲ„ِŁَّ ŁَŁَ Ų§ْŁŲ£ُŁْŁَŁ ŁَŁَŁْŲ³َŲŖْ ŁَŁَ Ų§ْŁŲ¢Ų®ِŲ±َŲ©ُ
“Wahai ‘Ali, janganlah engkau mengikuti satu pandangan pandangan lainnya karena yang pertama untukmu dan yang kedua bukan untukmu”. [14]
• Haram menyetubuhi isteri pada duburnya dan haram menyetubuhi isteri ketika ia sedang haidh/ nifas.
Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala:
“Artinya : Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haidh. Katakanlah, ‘Itu adalah sesuatu yang kotor.’ Karena itu jauhilah [15] isteri pada waktu haidh; dan janganlah kamu dekati sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang bertaubat dan mensucikan diri.” [Al-Baqarah : 222]
Juga sabda Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ :
Ł َŁْ Ų£َŲŖَŁ ŲَŲ§Ų¦ِŲ¶ًŲ§ Ų£َŁِ Ų§Ł ْŲ±َŲ£َŲ©ً ŁِŁ ŲÆُŲØُŲ±ِŁَŲ§ Ų£َŁْ ŁَŲ§ŁِŁًŲ§: ŁَŁَŲÆْ ŁَŁَŲ±َ ŲØِŁ َŲ§ Ų£ُŁْŲ²ِŁَ Ų¹َŁَŁ Ł ُŲَŁ َّŲÆٍ
“Barangsiapa yang menggauli isterinya yang sedang haidh, atau menggaulinya pada duburnya, atau mendatangi dukun, maka ia telah kafir terhadap ajaran yang telah diturunkan kepada Muhammad ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ .” [16]
Juga sabda beliau ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ :
Ł َŁْŲ¹ُŁْŁٌ Ł َŁْ Ų£َŲŖَŁ Ų§Ł ْŲ±َŲ£َŲŖَŁُ ŁِŁ ŲÆُŲØُŲ±ِŁَŲ§
“Dilaknat orang yang menyetubuhi isterinya pada duburnya.” [17]
• Kaffarat bagi suami yang menggauli isterinya yang sedang haidh.
Syaikh al-Albani rahimahullaah berkata, “Barangsiapa yang dikalahkan oleh hawa nafsunya lalu menyetubuhi isterinya yang sedang haidh sebelum suci dari haidhnya, maka ia harus bershadaqah dengan setengah pound emas Inggris, kurang lebihnya atau seperempatnya. Hal ini berdasarkan hadits Ibnu ‘Abbas Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁ dari Nabi ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ tentang orang yang menggauli isterinya yang sedang haidh. Lalu Nabi ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ bersabda.
ŁَŲŖَŲµَŲÆَّŁَ ŲØِŲÆِŁْŁَŲ§Ų±ٍ Ų£َŁْ ŁِŲµْŁِ ŲÆِŁْŁَŲ§Ų±ٍ
“Hendaklah ia bershadaqah dengan satu dinar atau setengah dinar.’”[18]
• Apabila seorang suami ingin bercumbu dengan isterinya yang sedang haidh, ia boleh bercumbu dengannya selain pada kemaluannya. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ .
Ų§ِŲµْŁَŲ¹ُŁْŲ§ ŁُŁَّ Ų“َŁْŲ”ٍ Ų„ِŁŲ§َّ Ų§ŁŁِّŁَŲ§Ų
“Lakukanlah apa saja kecuali nikah (jima’/ bersetubuh).” [19]
• Apabila suami atau isteri ingin makan atau tidur setelah jima’ (bercampur), hendaklah ia mencuci kemaluannya dan berwudhu’ terlebih dahulu, serta mencuci kedua tangannya. Hal ini berdasarkan hadits dari ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha bahwasanya Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ bersabda,
ŁَŲ§Łَ Ų„ِŲ°َŲ§ Ų£َŲ±َŲ§ŲÆَ Ų£َŁْ ŁَŁَŲ§Ł َ ŁَŁُŁَ Ų¬ُŁُŲØٌ ŲŖَŁَŲ¶َّŲ£َ ŁُŲ¶ُŁْŲ”َŁُ ŁِŁŲµَّŁŲ§َŲ©ِ ŁَŲ„ِŲ°َŲ§ Ų£َŲ±َŲ§ŲÆَ Ų£َŁْ ŁَŲ£ْŁُŁَ Ų£َŁْ ŁَŲ“ْŲ±َŲØَ ŁَŁُŁَ Ų¬ُŁُŲØٌ ŲŗَŲ³َŁَ ŁَŲÆَŁْŁِ Ų«ُŁ َّ ŁَŲ£ْŁُŁُ ŁَŁَŲ“ْŲ±َŲØُ
“Apabila beliau hendak tidur dalam keadaan junub, maka beliau berwudhu’ seperti wudhu’ untuk shalat. Dan apabila beliau hendak makan atau minum dalam keadaan junub, maka beliau mencuci kedua tangannya kemudian beliau makan dan minum.” [20]
Dari ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha, ia berkata,
ŁَŲ§Łَ Ų§ŁŁَّŲØِŁُّ ŲµَŁَّŁ Ų§ŁŁŁُ Ų¹َŁَŁْŁِ ŁَŲ³َŁَّŁ َ Ų„ِŲ°َŲ§ Ų£َŲ±َŲ§ŲÆَ Ų£َŁْ ŁَŁَŲ§Ł َ ŁَŁُŁَ Ų¬ُŁُŲØٌ ŲŗَŲ³َŁَ ŁَŲ±ْŲ¬َŁُ ŁَŲŖَŁَŲ¶َّŲ£َ ŁِŁŲµَّŁŲ§َŲ©ِ
“Apabila Nabi ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ hendak tidur dalam keadaan junub, beliau mencuci kemaluannya dan berwudhu’ (seperti wudhu’) untuk shalat.” [21]
• Sebaiknya tidak bersenggama dalam keadaan sangat lapar atau dalam keadaan sangat kenyang, karena dapat membahayakan kesehatan.
• Suami isteri dibolehkan mandi bersama dalam satu tempat, dan suami isteri dibolehkan saling melihat aurat masing-masing.
Adapun riwayat dari ‘Aisyah yang mengatakan bahwa ‘Aisyah tidak pernah melihat aurat Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ adalah riwayat yang bathil, karena di dalam sanadnya ada seorang pendusta. [22]
• Haram hukumnya menyebarkan rahasia rumah tangga dan hubungan suami isteri.
Setiap suami maupun isteri dilarang menyebarkan rahasia rumah tangga dan rahasia ranjang mereka. Hal ini dilarang oleh Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ . Bahkan, orang yang menyebarkan rahasia hubungan suami isteri adalah orang yang paling jelek kedudukannya di sisi Allah.
Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ bersabda:
Ų„ِŁَّ Ł ِŁْ Ų£َŲ“َŲ±ِّ Ų§ŁŁَّŲ§Ų³ِ Ų¹ِŁْŲÆَ Ų§ŁŁŁِ Ł َŁْŲ²ِŁَŲ©ً ŁَŁْŁ َ Ų§ŁْŁِŁَŲ§Ł َŲ©ِ Ų§ŁŲ±َّŲ¬ُŁُ ŁُŁْŲ¶ِŁ Ų„ِŁَŁ Ų§Ł ْŲ±َŲ£َŲŖِŁِ ŁَŲŖُŁْŲ¶ِŁ Ų„ِŁَŁْŁِ Ų«ُŁ َّ ŁَŁْŲ“ُŲ±ُ Ų³ِŲ±َّŁَŲ§
“Sesungguhnya manusia yang paling jelek kedudukannya pada hari Kiamat adalah laki-laki yang bersenggama dengan isterinya dan wanita yang bersenggama dengan suaminya kemudian ia menyebarkan rahasia isterinya.” [23]
Dalam hadits lain yang shahih, disebutkan bahwa Rasulullah ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ bersabda, “Jangan kalian lakukan (menceritakan hubungan suami isteri). Perumpamaannya seperti syaitan laki-laki yang berjumpa dengan syaitan perempuan di jalan lalu ia menyetubuhinya (di tengah jalan) dilihat oleh orang banyak…” [24]
Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullaah berkata, “Apa yang dilakukan sebagian wanita berupa membeberkan maslah rumah tangga dan kehidupan suami isteri kepada karib kerabat atau kawan adalah perkara yang diharamkan. Tidak halal seorang isteri menyebarkan rahasia rumah tangga atau keadaannya bersama suaminya kepada seseorang.
Allah Ta’ala berfirman:
“Artinya : “Maka perempuan-perempuan yang shalih adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka).” [An-Nisaa' : 34]
Nabi ŲµŁŪ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ mengabarkan bahwa manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari Kiamat adalah laki-laki yang bersenggama dengan isterinya dan wanita yang bersenggama dengan suaminya, kemudian ia menyebarkan rahasia pasangannya”. [25]
[Disalin dari buku Bingkisan Istimewa Menuju Keluarga Sakinah, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Putaka A-Taqwa Bogor - Jawa Barat, Cet Ke II Dzul Qa'dah 1427H/Desember 2006]
__________
To the future pengantins , a marriage is meant to be a sacred and pure institution that makes a person complete and whole ......Cherish it <3
There is no more lovely, friendly and charming relationship, communion or company than a good marriage.
- Martin Luther
ps : check this out....http://izwawa.blogspot.com/2012/12/perkahwinan-berpandukan-al-quran-dan.html.
ps 2: click here on pregnancy matters........http://www.youtube.com/watch?v=p284AR4l3BM
Ulasan
Catat Ulasan